First Pregnancy

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.. Usia pernikahan saya saat ini adalah 11 bulan, dan di 11 bulan ini udah banyak banget yang ketar-ketir kok saya belum hamil juga, sementara teman-teman yang menikah setelah saya sudah pada hamil semua, bahkan 2 orang sudah melahirkan. Padahal saya dan suami mah nyantai aja, tapi orang-orang disekitar kita yang ngga nyantai.

Bulan lalu saya dibawa mamih ke dokter kandungan yang emang udah ngurusin saya dari lama karena saya sempat punya kista yang diameternya sudah 5cm (tapi sekarang kista tersebut sudah hilang). Dokter kandungan saya namanya Dr. Rianda Wong, SpOG di RS Omni International Alam Sutera. Dr. Rianda ini sangat baik, selalu menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dengan sejelas-jelasnya, bahkan tiap kali konsul bisa lamaaa banget diruangan kosulnya, karena beliau ingin pasiennya benar-benar mengerti. Saat itu saya diajak ke Dr Rianda karena orang tua saya khawatir dengan keadaan saya yang belum juga hamil saat itu. Setelah diperiksa ini itu, tidak ada yang salah dengan saya, semuanya normal. Lalu saya diajarkan untuk menghitung masa subur. Saya kesulitan disini karena tanggal haid saya yang tidak teratur.

Singkat cerita, beberapa hari setelah itu suami saya tiba-tiba kasih surprise! Dia datang pulang dari Singapore tanpa bilang-bilang dulu. Setelah 10 hari suami saya di Jakarta, dia pulang kembali ke Singapore dan dua hari kemudian saya menyusul ke Singapore dan menghabiskan waktu 9 hari disana. Saya heran, kok saya nggak haid juga, sudah telat 8 hari. Sampai akhirnya saya pulang, di waktu telat haid hari ke 16, saya coba pakai test pack namun hasilnya (seperti biasa) negatif. Aaahh yasudahlah, kan sudah biasa haid ngga teratur, jadi ngga usah ngarep-ngarep hamil deh. sampai di telat haid hari ke 22, saya masih juga penasaran kok lama amat ya telatnya, dan malamnya payudara saya terasa sangat kencang, ada mual tapi tidak sampai muntah. Pagi harinya saya memutuskan untuk test-pack lagi, dan AMAZING! Garisnya ada duaa!! Garis yang pertama merah tebal, namun garis yang kedua, merah lebih tipis. Saya langsung nangis seketika melihat hasil test-pack tersebut secara ngga pernah dapet 2 garis hehe, langsung ajak suami untuk skype dan ceritaaa sambil nangis seneng.

Tidak mau menunggu lama, hari itu juga saya mencari dokter obsgyn yang praktek. Susahnyaaa, karna kebetulan itu adalah hari minggu. Akhirnya saya bertemu dengan Dr Raden Wawan SpOG di RS Awal Bros Tangerang. Setelah masuk ruang konsultasi, sempat bercerita sedikit lalu dokter langsung mengajak untuk USG.

"Mana ya.." Sambil geser-geser alat USG di perut. "Nggak kelihatan apa apa nih, Gia"

"Masa sih dok? :( Coba lihat lagi, tadi pagi kan udah 2 garisnya di testpack. Masa masih ngga hamil juga.. hikss" Sedihnyaa ngga ada dua.

"Mau USG transvaginal ngga? Siapa tahu kelihatan nanti.. Nggak sakit kok.."

"Takut dok.. Tapi ya bolehlahh buat mastiin" Apapun deh pokoknya pengen lihat isi si perut ini.

Lalu si suster memasukan alat USG Transvaginal kedalam vagina. Awalnya rasanya takut, tapi demi melihat si janin bayi, rela deh.. Dan ternyata ngga terlalu sakit kok..

"Mana yaa, kok ngga kelihatan juga" Sambil muter-muterin si alat.

"Dok..... :(" Mulai sedih..

"Naaahh, ada nihhh.. Tuhh akhirnya kelihatan juga. Saya print yaa hasil USG nya.." Akhirnya ketemu juga. Yeaaayy! Senengnya bukan main, mamih langsung nangis ditempat saking senangnya :')

Lalu dokternya ngasih 3 macam vitamin untuk menambah darah dan kalsium.

----------

Keesokan harinya.. Karena nggak biasa dengan dokter obsgyn yang kemarin, saya memeriksakan lagi kandungan saya ke Dr Rianda Wong SpOG di RS Omni International Alam Sutera. Cerita panjang sama Dokter Rianda, lalu beliau kaget..

"Kamu USG Transvaginal?? Ya ampunn.. kok berani-beraninya?" Si Dokter sambil geleng-geleng kepala.

Saya pun jadi takut, "Hah? Emang kenapa dok? Gak boleh??"

"Banyak kasus pada rahim sensitif yang sampai menimbulkan flek dan membahayakan janin karna usia kandungan masih sangat muda dan rawan. Baiknya ditunggu saja, tidak perlu USG Transvaginal, karena dengan adanya 2 garis di hasil testpack sudah menunjukan Gia hamil."

Saya jadi tegang takut kenapa-kenapa gara-gara transvaginal kemarin, tapi dokter ngeyakinin insyaAllah ngga akan kenapa-kenapa. Saya kembali di USG lagi, tapi kali ini dari perut dan si dede janin nya kelihataaan! Ya Tuhan... This is the best scenery...
Setelah selesai USG dan konsultasi, dokter memberi saya 3 macam obat.. Untuk penguat kandungan, asam folat, dan zinc. Obat yang dari Dr Wawan kemarin katanya jangan diminum dulu, karena belum perlu, yang diperluin saat ini cuma penguat kandungan dan asam folat.

Sekian dulu cerita-cerita tentang awal kehamilannya, nanti dilanjut lagi di-posting berikutnya.. Goodluck! ;)

PS: Usia kandungan saat ini 8 minggu :)

Hello Again

Hai blogs..
Udah lama banget nggak update bahkan buka-buka blog ini. Banyak banget yang mau ditulis tapi kalau ditulis semuanya, kayaknya bakal panjang banget. Sebelum nulis ini, saya baca-baca blog ini dari first post sampe the last post, rasanya senang. Saya seperti dibawa memori ke 1 tahun lalu.. Dan senang sekali! Bulan depan saya dan suami akan menginjak usia satu tahun pernikahan. Pengen banget ngerayain kecil-kecilan berdua suami, or at least bisa sama-sama di hari tersebut having quality time just the two of us, tapi kayaknya nggak bisa karena saya di Jakarta dan suami di Singapore masih sekolah. 6hari setelah hari anniversary, suami saya berulang tahun tapi ya sepertinya juga saya tidak bisa berada disana untuk merayakan ini. Sedih tapi kata suami, saya ngga boleh manja-manja. Baiklah, yang penting doa dariku nggak pernah putus walaupun kita jauhan..